CAM telah berkembang pesat di dunia, termasuk di Indonesia. CAM di Indonesia yang telah diakui dan memiliki badan resmi sejak 1999 berada dalam naungan Perhimpunan Kedokteran Komplementer-Alternatif Indonesia (PKKAI), akan menyelenggarakan Simposium mengenai
‘Update in Complementary and Alternative Medicine in Indonesia’ dengan pembahasan masalah seputar Terapi Ozon dan Pembuktian Terapi Herbal Melawan Kanker serta beberapa topik lainnya, yang menyatukan para akademis terkemuka, profesional kesehatan dan pakar kesehatan Asia, berlangsung selama dua hari (31 Mei-1 Juni 2008) di Jakarta.

Dalam rangka akan diselenggarakannya Simposium tersebut, Fortune Star Indonesia, perusahaan kesehatan preventif, merasa bangga dapat turut berperan serta menjadi bagian dalam kegiatan yang akan diselenggarakan PKKAI, dengan turut berpatisipasi mempersembahkan hasil penelitian terbarunya mengenai Keunggulan Teknologi Curesonic dilengkapi dengan laporan klinis terapi beda potensial listrik pada manusia sebagai makhluk bio-elektromagnetik.

Penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Biofisika / Pengobatan Tradisional (Batra) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga yang secara khusus diminta oleh Fortune Star Indonesia dan dipresentasikan secara langsung oleh pembicara ahli,
Prof. Dr. Ir. Suhariningsih, Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga sekaligus
Ketua Peneliti Curesonic, telah membuktikan bahwa Curesonic, secara kualitatif memancarkan ion negatif yang mengakibatkan perubahan komposisi udara diatas permukaan matras, melalui uji pancaran infra red dan pancaran ion negatif dengan menggunakan alat
Metrologic Photometer dan
Digital Capacitance pada beberapa titik pengamatan berdasarkan konstruksi (jahitan) matras Curesonic.

Ion negatif merupakan energi kehidupan dan memiliki kemampuan membersihkan darah, serta memiliki banyak manfaat lain, diantaranya: menurunkan level serotonin (sejenis hormon saraf yang bersifat depresan dan menimbulkan penyempitan pembuluh darah)dalam darah, menetralkan superoksida (zat yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam tubuh), mensterilisasi virus & bakteri dalam tubuh, mengurangi penyakit pernafasan, melebarkan saluran pernafasan, menjaga peredaran darah normal, mengoptimalkan kemampuan sel menyerap dan memanfaatkan oksigen, mengaktifkan pembaharuan sel dan meningkatkan daya tahan tubuh.


Selain itu, penelitian yang juga bertujuan untuk mengetahui efek akut & kronis pengobatan Curesonic, alat terapi beda potensial listrik berfrekwensi tinggi (30.000 Hz) yang menghasilkan ion negatif dan sinar infra merah gelombang jauh melalui teknologi
tourmaline dan
Lonwave® yang terkandung didalamnya serta teknologi saniter pada kain dan
polyuretan wave pada busanya, juga berhasil membuktikan terjadi perbaikan kadar glukosa darah, perbaikan aliran darah (tekanan darah, frekuensi nadi, suhu tubuh,
rouleaux) serta komposisi darah & profil lipid darah terhadap 30 orang penderita hipertensi dan diabetes mellitus yang menjadi obyek penelitian.
“Ini merupakan sumbangan nyata kami bagi perkembangan ilmu kedokteran komplementer dan alternatif di Indonesia”, ujar
Bambang T. Waluyo, Vice President Fortune Star Indonesia, seraya berkomitmen bahwa pihaknya akan terus berdedikasi dalam pengabdian & pelayanan yang didasari semangat kepedulian mengedukasi & mencerdaskan masyarakat Indonesia di bidang kesehatan preventif.
Prof. Dr. Y. Kisyanto, SpJP, SpPD, PhD, Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Komplementer-Alternatif Indonesia (PKKAI), juga menuturkan harapannya

bahwa semakin banyak perusahaan medik/peralatan kesehatan lainnya yang dapat bekerjasama secara berkesinambungan dalam memantapkan visi dan misi PKKAI, maka pengawasan terhadap praktek dan perkembangan CAM di Indonesia dapat dilaksanakan sesuai dengan
PERMENKES No. 1109/2007 tentang praktek pengobatan komplementer & alternatif di pelayanan kesehatan formal .
“Simposium Update in Complementary and Alternative Medicine in Indonesia yang akan berlangsung nanti, juga merupakan sosialisasi PERMENKES No. 1109/2007”, tutupnya.